Rabu, 23 November 2016

Laporan Penjernian air secara fisika. Mk.Praktikum Kesling Smster 5. Fakultas Kesehatan masyarakat Universitas Samrstulangi Manado

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
    Air bersih sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Air yang kita ambil dari sumber air biasanya masih terdapat kotoran sehingga air tampak keruh dan tidak bisa langsung kita manfaatkan.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut didalam air.
Salah satu cara mendapatkan air bersih adalah menggunakan saringan air sederhana. Pada saringan air sederhana ini menggunakan Kerikil, ijuk, dan arang. Saringan air yang kami buat ini hanya merupakan simulasi bagaimana cara untuk mendapatkan air bersih secara sederhana dan menggunakan bahan- bahan yang ada disekitar rumah kita. Pada pembuatan saringan air yang sesungguhnya tentu diperlukan bahan-bahan yang lebih banyak.
1.2 Tujuan
Pembuatan saringan sederhana ini adalah untuk membuat saringan air secara sederhana dan melakukan penanganan atau pengolahan air secara fisika, meningkatkan kualitas air bersih, untuk kebutuhan sehari-hari, pemanfaatan bahan alami untuk saringan, serta memudahkan dan mempromosikan kepada masyarakat akan adanya penyaringan air sederhana ini.
  1. BAHAN DAN METODE

2.1  Lokasi penelitian
Tempat pelaksanaan praktikum ini dilakukan dikampus Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) manado tepatnya digedung poliklinik unsrat pada tanggal 18 November 2016 pukul 10.00-12.00 WIB.
        1. Alat dan Bahan  
    1. Alat
  1. 2 buah Ember
  2. Pipa ½ inc 1
  3. Kran 2
  4. Lem pipa
  5. Sok drak dalam
  6. Lem korea
    1. Bahan
  1. Tawas
  2. Ijuk
  3. Kerikil
  4. Pasir
  5. Arang

2.  Cara pengujian/ pengamatan :
  1. Menyiapkan alat dan bahan
  2. Lubangi dibagian samping ember kurang lebih 5 cm dari bawah permukaan
  3. pasang kran kedalam lubang disamping ember ( 2 ember) dilubangi dan dimasukkan  kran dan dilem sisi pinggir kran sampai melekat
  4. Ukur sketsa ketebalan bahan penyaringan
  5. Cuci bahan yang akan digunakan
  6. Keringkan bahan yang telah dicuci
  7. Kemudian masukkan kedalam ember yang pertama dengan berurutan  ijuk,kerikil,pasir,arang,kerikil,ijuk kembali
  8. Kemudian kerikil,tawas diember yang kedua
  9. Setelah itu ditaru air kotor kedalam ember yang berisi kerikil dan tawas, tunggu sekitar 5 menit sampai air kotor bersama kerikil dan tawas mengendap
  10. Setelah mengendap air tersebut Dialirkan kedalam ember yang pertama  yg berisi ijuk, kerikil, pasir, arang,kerikil dan ijuk
  11. Kemudian air kotor yang tadi diendapkan setelah dialirkan pada ember yang pertama hasilnya air yang keruh berubah menjadi lebih jernih dan bersih beda dari yang sebelumnya.

III. PEMBAHASAN
        Dari hasil pengujian teknologi saringan air sederhana yang dilakukan, semakin tebal dan semakin banyak bahan yang digunakan maka air kotor yang disaring akan lebih bersih dari sebelumnya, dikarenakan digunakan 2 ember yang diuji pada sampel A, dilihat bahwa ember berisi lebih banyak bahan air yang dihasilkan lebih jernih daripada sampel B, ember yang hanya berisi sedikit bahan yaitu kerikil dan tawas. Teknologi saringan sederhana ini menggunakan bahan yang mudah didapat dilingkungan sekitar dan tidak menggunakan biaya yang relative mahal serta pula menghemat waktu.
    Hasil yang diperoleh dari pembuatan saringan sederhana yaitu air yang semulanya keruh berubah menjadi jernih. Hal tersebut dikarenakan dalam pembuatan alat saring ketebalan tertinggi terdapat pada pasir. Pasir dapat menjernihkan air secara optimal.semakin tebal pasir yang digunakan semakin jernih air yang dikeluarkan.
    Hasil penjernihan air dapat dilihat juga melalui gambar-gambar perbandingan air keruh menjadi yang jernih yang kami tampilkan dalam lampiran serta pula alat dan bahan lain yang kami gunaakan disitu jelas terlihat. Dalam penyaringan ini yang membuat perubahan pada air keruh ke jernih adapula bahan-bahan yang digunakan seperti, kerikil,ijuk arang,pasir, tawas kegunaan dari kerikil, ijuk pula yang digunakan adalah untuk menyaring material-material yang berukuran besar, contoh: daun-daun, lumut, ganggang, dan lain-lain. Sementara arang dan ijuk juga berfungsi untuk menyaring atau menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat atau penyulingan air.
    Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari bahan-bahan yang digunakan  dalam penjernihan air secara sederhana yaitu:
  1. Ijuk
    Memudahkan penyaringan sederhana dengan cara mekanis, ijuk berfungsi menyaring kotoran yang ukurannya lebih besar.
  1. Arang
    Arang berfungsi untuk menyaring menghilangkan bau, warna,pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam bahan penyaringan air
  1. Kerikil
    Batu-batu atau kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran besar.
  1. Pasir
    Pasir ini sangat efektif sebagai media penyaring agar mendapatkan air yang bersih.

  1. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
    Dari hasil pengujian yang kelompok kami lakukan dilapangan dapat disimpulkan jika semakin tebal susunan pasir maka air saringan yang tersaring lebih lambat mengalir namun penjernihannya lebih bagus, dan debit air yang keluar semakin kecil.

SARAN
        Sebaiknya kita dapat menggunakan bahan-bahan alami yang ada disekitar kita untuk hal yang bermanfaat terutama untuk kebutuhan sehari-hari, salah satunya dengan penyaringan air secara sederhana, penyaringan ini pun menghemat biaya serta praktis dilakukan dimanapun, dan dapat membantu masyarakat dalam masalah kesuliatan air bersih didesa-desa sekalipun, juga diperlukan promosi kesehatan dan tenaga kesehatan lingkungan agar informasi dan praktek yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Afliar. Rani,A..Masunaga,T.2013.Assessment Erosion 3D Hazard with USLE and surfer Tool:A case study of sumani watershed un west Sumatra Indonesia.J at:http//journal. Unila. Ac.id/index.php/tropicalsoil.
Afliar.Saidi,A.Husnain.Indra,R.Darmawan.Harmailis,Somura,H.Wakatsuki,T.Masunaga,T.2010.Soil erosion characterization in an agricultural watershed in west Sumatra,Indonesia.




























LAMPIRAN
ALAT DAN BAHAN
Gambar :1479730762233147973076517720161118_130319
Gambar : ember,Tawas, ijuk, arang, lem, solder1479730891868
Gambar: Proses pemasangan Kran               Gambar : Pembersihan Pasir14797315478141479731501849
    Gambar : Pembersihan Ijuk


1479731580026147973161766114797316445811479732537140







14797315143481479731522343


14797316574211479732544304





Gambar : Proses Pembuatan Penyaringan Air

14797325316811479733443005
Gambar : Air yang belum disaring    Gambar perbandingan Air keruh sebelah kiri dan sebelah kanan yg telah disaring menjadi air yg lebih jernih




Gambar Dokumentasi Kelompok 101479454038700

Tidak ada komentar:

Posting Komentar